3 Peristiwa Penting di Bulan Sya’ban

Batu – Sya’ban merupakan bulan kedelapan di dalam kalender Hijriyah. Bulan ini cukup populer dikalangan umat islam karena berbagai amalan yg diajarkan oleh para Ulama. Selain amalan-amalan yg memberikan banyak sekali faedah atau keutamaan bagi umat Islam, bulan Sya’ban juga menyimpan sejarah peristiwa-peristiwa yang penting dan luar biasa.

 

Perubahan Arah Kiblat

Pada awalnya, umat Islam melaksanakan sholat dengan kiblat baitul Maqdis atau Masjidil

Aqsha yang berada di kota Yerusalem Palestina. Kemudian ketika Rasulullah sedang

melaksanakan sholat dzuhur di Masjid Bani Salamah, Allah menurunkan wahyu untuk

memindahkan kiblat ke Ka’bah di kota Mekah. Sehingga di tengah sholat itu, Rasulullah

mengubah arah kiblat sholat ke Ka’bah. Karena peristiwa itu, akhirnya masjid Bani Salamah

dikenal dengan Masjid Qiblatain atau Masjid 2 Kiblat.

 

Peristiwa luar biasa tersebut terjadi di bulan Sya’ban. Rasulullah telah memanjatkan do’a dan

menunggu dengan sabar datangnya wahyu Allah. Rasulullah memohon pemindahan arah kiblat

karena Kiblat umat islam saat itu sama dengan kiblatnya orang Yahudi. Hingga akhirnya di

bulan Sya’ban turunlah Q.S. Al-Baqarah : 144 yang berbunyi :

 

“ Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan

memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram.

Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya

orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui,

bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak

lengah dari apa yang mereka kerjakan. “

 

Turunnya ayat tersebut memperkuat dan mengafirmasi firman Allah yang menyatakan bahwa

Allah akan memberikan apapun kepada Nabi Muhammad SAW sampai Nabi puas dan bahagia

termasuk pemindahan arah kiblat. Ayat tersebut diterangkan oleh Allah di dalam Q.S. al-Dhuha

: 5 yang berbunyi :

“ Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.”

 

Dengan adanya peristiwa itu,

Abu Hatim al Busti di dalam kitab Al-Jami’ Li Ahkamil Qur’an karya imam Al-Qurtubi yang dikutip

oleh Sayyid Muhammad bin Alawi al Maliki menghitung jumlah hari sebelum pemindahan arah

kiblat. Beliau memaparkan bahwa umat islam sholat menghadap ke Baitul Maqdis selama 17

bulan 3 hari. Hitungan itu diperoleh dari data yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW tiba di

kota Madinah pada hari Senin 12 Rabi’ul awal. Sementara Allah memerintahkan Rasulullah

SAW sholat menghadap Kiblat pada hari Selasa tanggal 15 Sya’ban.

 

Pelaporan Catatan Amal

Di dalam salah satu rukun Iman, Umat Islam meyakini tentang adanya malaikat. Malaikat

diciptakan beserta dengan tugas yang harus dijalankannya. Salah dua diantaranya adalah

malaikat Rokib dan Atid. Malaikat Rokib bertugas mencatat amal baik dan malaikat Atid

bertugas mencatat amal buruk.

Malaikat yang mencatatkan amal-amal manusia kemudian akan melaporkannya kepada Allah

secara berkala. Pelaporan yang dilakukan oleh kedua malaikat adakalanya bersifat harian.

Pelaporan harian ini dilaksanakan setiap pergantian siang dan malam. Yakni pada waktu Subuh

dan waktu Ashar.

Pelaporan yang kedua adalah pelaporan yang bersifat mingguan. Pelaporan ini dilaksanakan

setiap hari Senin dan Kamis. Oleh karenanya muncullah kesunnahan untuk menjalankan puasa

Senin dan Kamis. Nabi SAW menyampaikan bahwa Nabi senang ketika amalnya dilaporkan

beliau dalam keadaan berpuasa.

Pelaporan rutin berikutnya adalah pelaporan tahunan. Pelaporan amal tahunan ini dilakukan di

pertengahan bulan Sya’ban atau kita kenal dengan Nishfu Sya’ban. Oleh karenanya dianjurkan

pula berpuasa pada hari tersebut agar tercatat sebagai orang yang menutup catatan amalnya

dengan berpuasa.

 

Perintah Sholawat

Pada bulan Sya’ban, Allah menurunkan ayat yang mengumumkan bahwa Allah dan

Malaikatnya senantiasa membaca Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian Allah

memerintahkan kepada umat Islam untuk turut serta membaca Sholawat kepada Nabi

Muhammad SAW. Perintah tersebut disampaikan oleh Allah di Q.S. Al-Ahzab : 56

 

“ Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang

yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan

kepadanya. “

Demikianlah sebagian peristiwa penting terjadi di bulan Sya’ban. Wallahua’lam

 

(Hanatsuya)

 

 Ponpes Raydhatul Ummah Bumiaji Kota Batu

Leave a Reply